Selamat datang di dibalikkamera.blogspot.com, semoga bermanfaat bagi Anda. Beri komentar Anda di kotak "Komentator", terima kasih.

12 Januari 2011

"Ku kenal budaya ku sejak dini"



Tidak banyak yang tahu bahwa kawasan kota Bogor memiliki potensi wisata setu yang memikat. Sayangnya belum semua potensi yang ada dalam obyek tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh warga Bogor. Untuk itu dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-527 ini pemerintah kota Bogor mencoba member ruang untuk dikembangkannya situ Gede menjadi potensi Ekowisata yang bisa memberi manfaat pada penduduk sekitar.

Untuk itu diadakannya Festival Situ Gede 2009 diharapkan bisa menjadi momentum bangkitnya wisata ekologi Situ Gede. Festival yang menyajikan bazaar, pertunjukan kesenian dan aneka kegiatan lain tersebut berhasil mengundang beberapa warga yang melintas. Acara yang dihelat pada 18 hingga 19 Juli 2009 ini diselenggarakan oleh tim Ekowisata Setu Gede, FKP Foundation bekerjasama dengan “Kipas Etnik – Event Organizer”, MIRS (Make it Resources Survive) – komunitas peduli lingkungan di bogor, dan bergerak dibawah Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor sekaligus pamungkas acara HJB 527. Menurut Wirman Warmando selaku Program manager Ekowisata Setu Gede. Perayaan Festival Setu Gede selain untuk memeriahkan Hari jadi Kota Bogor juga sebagai titik balik pengelolaan Situ Gede yang lebih baik sebagai daerah wisata yang memberi keuntungan positif bagi lingkungan dan tentu saja masyarakat sekitarnya.

“Rencananya daerah ini akan dikembangkan sebagai daerah ekowisata”, papar Wirman.

Mengambil tema “Bangkitkan Semangan Berkompetisi Secara Sportif, Junjung Tinggi Kearifan Lokal” . Festival Situ Gede diramaikan dengan rangkaian acara yang meliputi beberapa lomba seperti Lomba Masak, Jelajah Setu Gede tingkat SMA Se-Kota Bogor, Pagelaran Seni Modern dan Tradisional Sunda, Lomba Rakyat Setu Gede, Bazar Rakyat dan Talkshow Lingkungan. Dalam tlakshow tersebut dipaparkan konsep pengelolaan suatu ekowisata dan keterlibatan pihak-pihak yang terkait didalamnya termasuk masyarakat setempat. 
(sumber teks: http://www.kotahujan.com) 

0 komentar:

Posting Komentar